KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Berita KMNU

Info NU

Aswaja

Kegiatan Organisasi

Kairo (Kalam Indah Romadhon)

Monday, October 2, 2023

Kamis Manis, Rutinan KMNU guna Memuji Nabi dalam Maulid Al-barzanji

 Kamis Manis, Rutinan KMNU guna Memuji Nabi dalam Maulid Al-barzanji


Siapa yang tak mengenal Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama' atau yang biasa disingkat KMNU ini. Organisasi wadah mahasiswa nahdliyin dalam mengembangkan dan mendigdayakan amaliyah-amaliyah Aswaja ala An-Nahdliyah. Organisasi ini bisa dibilang sebagai pesantrènnya mahasiswa NU dalam lingkup kampus. Banyak sekali ajaran-ajaran Aswaja ala An-Nahdliyah yang dikembangkan disini seperti ngaji kitab, pembacaan surat yasin setiap malam jum'at, dan membaca kitab maulid.

Kitab maulid merupakan buku syair/puisi yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad serta sekelumit kisah kelahirannya. Ada banyak buku seperti ini, bahkan ulama-ulama besar dahulu banyak pula yang menyusun kitab Maulid. Salah satu yang masyhur dan sering dibacakan di Indonesia tentu saja adalah Barzanji karya Sayyid Ja'far bin al-Barzanji dan Dayba’i atau Diba’i/Diba’ karya Imam Abdurrahman al-Dayba’i. 

Dalam tradisi rutinan yang dilaksanakan oleh KMNU, lebih sering mempergunakan Maulid Albarzanji, tak terkecuali saat acara kamis manis KMNU yang dilaksanakan setiap hari kamis sore tepatnya di Beringin Universitas Lampung.

Kegiatan kamis manis ini merupakan kegiatan rutin yang tujuannya adalah untuk menyebarkan ajaran Aswaja ala An-Nahdliyah, mengemakan sholawat, serta mempelajari dan menelisik kisah-kisah Nabi Muhammad semasa hidupnya.

Dengan sholawatan dan membacakan kisah-kisah Nabi Muhammad ini harapannya akan tumbuh subur sifat-sifat terpuji dan rasa kecintaan pada nabi. Sudah sepatutnya kita sebagai umat Nabi Muhammad  memberikan pujian dalam bentuk sholawat kepada Nabi sebagai ungkapan rasa syukur dijadikan umatnya nabi Muhammad sang pembawa rahmat bagi sekalian alam.

Bukan tanpa alasan wadah mahasiswa ini melaksanakan pembacaan maulid ini. Hal itu semata-mata karena mencuplik salah satu ayat Al-Qur'an yang memerintahkan manusia untuk bersholawat kepada junjungannya Nabi Muhammad. Ayat Al-Qur'an tersebut termaktub dalam QS. Al-Ahzab ayat 56.

Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ ÙˆَÙ…َÙ„َائِÙƒَتَÙ‡ُ ÙŠُصَÙ„ُّونَ عَÙ„َÙ‰ النَّبِÙŠِّ ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّذِينَ آمَÙ†ُوا صَÙ„ُّوا عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„ِّÙ…ُوا تَسْÙ„ِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya senantiasa memberi shalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berilah shalawat atasnya dan ucapkanlah salam penghormatan (kepadanya).” [Qs. Al-Ahzab (33) ayat 56].


Dengan dasar salah satu ayat tersebutlah, KMNU akan terus komitmen dan konsisten dalam mentradisikan ajaran amaliyah ini yang telah diajarkan oleh para ulama' terdahulu. Walaupun di luaran sana banyak yang memvonis bahwa membaca maulid merupakan suatu kesesatan yang nyata, tapi hal ini tak akan menyurutkan tekad KMNU dalam mengamalkannya dan menyebarluaskannya.

Sebagaimana tertuang dalam bait indah mars KMNU yang berbunyi...


Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama'

Pewaris Perjuangan Para Ulama'

Dengan Hati Teguh Menjaga Aswaja

Lestarikan Tradisi Nusantara


Oleh Hafidz Fatur Rahman - Kader KMNU

Tuesday, September 5, 2023

Cara Stop Rasa Malas Belajar, Mahasiswa Wajib Tau!

Cara Stop Rasa Malas Belajar, Mahasiswa Wajib Tau!

 Cara Stop Rasa Malas Belajar, Mahasiswa Wajib Tau!


Tidak dapat dipungkiri bahwa rasa malas selalu menghantui setiap orang,  apalagi seorang mahasiswa. Tentu wajar jika terkadang mahasiswa merasa malas untuk belajar, kendatipun sudah tahu kalau rasa malas akan menimbulkan dampak negatif. 

Penyebab rasa malas bagi setiap orang tentu berbeda, beberapa  diantaranya, yaitu malas karena capek, malas karena terganggu hp, males karena gak ada motivasi dan malas karena hal lainnya.

Pasti pembaca yang membaca artikel ini karena sedang bermalas-malasan, kan? Hayo ngaku. Jika benar, berarti kamu telah melakukan hal yang tepat dengan meng-klik artikel ini dan membaca hingga selesai. Yuk, simak baik-baik dan terapkan agar mendapat manfaat dari artikel ini. 


Berikut penulis paparkan solusi menghadapi rasa malas belajar  sesuai penyebabnya:

1. Solusi bagi si hobi rebahan 

Tips ini berlaku untuk mahasiswa yang suka ngantuk dan hobinya rebahan. Kalian pasti inginnya tidur terus kan. Salah satu penyebab ngantuk adalah karena kurang gerak. 

Oleh sebab itu menghilangkan rasa ngantuk ketika belajar dapat dilakukan dengan olahraga ringan sebentar, stretching, atau bisa juga dengan dance atau semacamnya. Ingat ya, secukupnya saja, jangan sampai letih, melainkan cukup untuk membuat badan terasa fresh dan semangat. Saran lainnya, yaitu belajar dengan menggunakan pencahayaan yang terang, belajar di meja belajar bukan di atas kasur dan minum air mineral yang banyak.

2. Solusi bagi mahasiswa yang malas membaca

Visual learner lebih suka belajar dengan melihat gambar. Tips ini berlaku untuk mahasiswa yang malas membaca buku dan mudah merasa bosan. Teman-teman bisa mencari bahan pembelajaran di aplikasi merah terkait tentang video pembahasan pelajaran yang ingin teman-teman pelajari atau dengan  menggunakan aplikasi yang berlangganan. Nah, ketika menonton video pembelajaran sebaiknya dalam posisi duduk dan bukan di kasur agar tidak merasa seperti sedang menonton dongeng, alias ketiduran. Teman-teman bisa juga menonton sambil minum kopi susu dan snack. 

3. Solusi bagi mahasiswa yang belum termotivasi untuk belajar 

Buatlah kertas yang menarik sesuai imajinasi teman-teman yang berisi perbandingan dampak positif dan negatif dari belajar dan malas belajar.  Contoh dari isi kertas tersebut dalam kolom `dampak dari malas belajar `, yaitu dimarahin orang tua, mendapat nilai yang rendah, malu sama teman, tugas menumpuk, dipandang rendah, gagal dapat beasiswa, susah mendapat pekerjaan. Sedangkan konsekuensi baik dari belajar, yaitu buat bangga orang tua, jadi contoh yang baik, nilai yang bagus, mandiri, mudah mendapatkan pekerjaan, mendapatkan  prestasi, mendapatkan beasiswa, jadi lebih rajin, dll. Lalu tempelkan kertas tersebut di tempat yang biasa teman-teman lihat. Jika kertas tersebut dilihat terus-menerus atau dilihat ketika sedang bermalas-malasan, secara tidak langsung ini akan membangkitkan semangat untuk belajar dan akan takut untuk bermalas-malasan, karena perbedaan yang terlihat jelas, tentunya semua orang ingin hal positif terjadi pada dirinya. Hal ini akan menimbulkan rasa cemas dan rasa semangat terjadi disaat  yang bersamaan. 

 4. Solusi bagi mahasiswa yang malas karena terlalu banyak tugas

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak tugas dapat menjadi pemicu mahasiswa malas belajar, hal ini dikarenakan bingung harus mulai mengerjakan dari yang mana, akhirnya tidak mengerjakan apapun. Solusi terbaik dari hal ini adalah buat study planner. Jadwal yang terstruktur membuat kita dapat mengerjakan tugas dengan baik. Tips yang harus dilakukan yaitu dengan mengkategorikan tugas berdasarkan 4 hal, yaitu penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak dan tidak penting tidak mendesak. Kerjakanlah hal yang penting dan mendesak terlebih dahulu, contohnya  belajar untuk UAS. Jika memiliki waktu luang kerjakanlah hal yang tidak mendesak dan penting, seperti mengerjakan tugas yang deadline nya masih lama. Terkait hal yang mendesak namun tidak penting, seperti halnya pertemuan  dadakan, maka lakukanlah jika hal tersebut akan berdampak baik, jika tidak maka boleh tidak dilakukan. Hal yang tidak penting dan tidak mendesak seharusnya tidak dijadikan prioritas, namun selalu dinomorsatukan karena merupakan opsi yang paling asik. Sebagai contoh scroll tok-tok, kendatipun tugas masih belum dikerjakan. Hal ini harus dihindari, karena jika kita mengerjakan hal yang penting terlebih dahulu, maka pikiran kita akan jauh lebih tenang dan mampu berpikir jernih. Berbanding terbalik jika kita bermalas-malasan dan menganggap sepele hal-hal yang sangat penting, maka kita akan mengalami akibat yang tidak baik. 

5. Solusi bagi mahasiswa yang terpaku dengan handphone. 

Gen z tidak mungkin dapat dipisahkan dari gawai. Sering kali kita merasa semangat untuk belajar, tetapi setelah mulai membaca buku, timbul rasa ngantuk dan bosan. Akhirnya, kembali membuka hp dan melakukan hal-hal  yang sia-sia. Tanpa sadar waktu terbuang percuma. Ada pula mahasiswa yang niatnya mau belajar, akan tetapi tidak ada eksekusi, melainkan tetap asik memainkan gawainya. Hal ini dikarenakan belajar bukanlah sebuah keharusan. Ketika ada buku dan ada hp  disaat yang bersamaan, tentu kebanyakan orang akan memilih hal yang lebih asik, yaitu handphone. Oleh sebab itu cara yang ampuh untuk menghilangkan  rasa malas yaitu dengan menghilangkan pilihan yang lebih asik. Jika kita berusaha belajar pasti akan terbisa dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Jika sering terganggu karena handphone, minta orang tua untuk menyita handphone selama beberapa jam atau sembunyikan jauh-jauh agar kita mager untuk mengambil gawai tersebut. Berbeda  halnya, jika menggunakan handphone untuk belajar, maka hapuslah aplikasi yang membuat tidak fokus.


Oleh : Rahma (Kader Penggerak KMNU)

Tuesday, August 29, 2023

Pentingkah Mengikuti Organisasi Bagi Mahasiswa??

Pentingkah Mengikuti Organisasi Bagi Mahasiswa??

 Pentingkah Mengikuti Organisasi Bagi Mahasiswa??


Halo sobat Mahasiswa!!

Organisasi merupakan wadah atau tempat dimana para mahasiswa dapat berkumpul, bertukar pikiran, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi mampu mengembangkan diri kamu dengan cara yang lebih bebas dan luas. Tentunya mahasiswa yang mengikuti suatu organisasi akan berbeda dengan mahasiswa yang hanya belajar di kelas lalu pulang saja atau biasa disebut mahasiswa kupu-kupu. Organisasi dapat melatih kedisiplinan, keberanian dan mengembangkan kemampuan. Baik kemampuan yang sederhana maupun kemampuan yang baru dan berbeda dari kebanyakan orang.

Sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa mengikuti suatu organisasi merupakan hal yang merepotkan, ribet dan banyak memakan waktu. Padahal dengan mengikuti suatu organisasi akan dipertemukan dengan orang-orang yang bisa menjadi motivasi untuk kamu belajar banyak hal, salah satunya yaitu belajar bekerja sama dalam tim, yang nantinya bisa kamu gunakan dimasa yang akan datang. Intinya dalam berorganisasi diharapkan dapat mencapai tujuan bersama yang efektif dan efisien. 

Lalu, apa sih pentingnya mahasiswa mengikuti organisasi??

Yuk simak terus.... Berikut 6 pentingnya mahasiswa berorganisasi:

1. Membangun Relasi

Pentingnya mengikuti sebuah organisasi yang pertama yaitu bertemu dengan banyak orang. Dengan begitu, kamu akan terinspirasi dari orang tersebut, misal lebih semangat lagi dalam bidang akademik maupun non-akademik. Selain itu, dengan banyak relasi akan sangat bermanfaat untuk masa depan, tidak hanya ketika berkuliah saja, namun kamu akan terbantu lebih mudah mencari pekerjaan, berbisnis dan lain-lain. Dan yang terpenting saat ini adalah mencari relasi sebanyak-banyaknya. 

2. Meningkatkan Bakat dan Menambah Kemampuan Berkomunikasi

Meningkatkan soft skill dalam organisasi dapat dilakukan dengan mengikuti bermacam-macam lomba yang nantinya akan di bimbing oleh para senior dalam organisasi tersebut. 

Kemudian dalam organisasi pasti ada rapat yang tentunya akan rutin diadakan guna membahas program kerja untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam rapat kamu akan dituntut untuk berani berpendapat, memberikan kritik, dan juga mempresentasikan mengenai ide gagasan yang ingin  diajukan. Dengan demikian kamu akan terbiasa berbicara di depan umum, secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi atau public speaking skill.

3. Menambah Wawasan

Dalam organisasi, pasti akan adanya suatu pertemuan anggota dimana anggota akan saling bertukar pikiran atau memberikan suatu ide terbaik dan juga memberikan alasan yang kuat mengenai ide tersebut. Untuk mendapatkan ide dan alasan yang kuat, pastinya kita membutuhkan riset. Dengan begitu wawasan akan kita peroleh dari pencarian riset tersebut, atau wawasan juga kita bisa dapatkan dari teman-teman anggota lainnya.

4.  Melatih Kepemimpinan 

Dalam sebuah organisasi, melatih kepemimpinan juga tak kalah penting untuk mempersiapkan dunia kerja nantinya. Jiwa kepemimpinan tidak hanya dimiliki oleh seorang ketuanya saja, namun juga harus dimiliki oleh setiap anggota organisasi, seperti sekretaris, bendahara, maupun divisi-divisi lainnya. Dalam jiwa kepemimpinian kamu akan belajar bagaimana untuk dapat bertanggung jawab dengan diri sendiri maupun orang lain, tidak mengedepankan ego, bijaksana dalam mengambil keputusan dengan mengedepankan kepentingan bersama, serta dapat mengatur dan mampu merencanakan sesuatu dengan penuh pertimbangan agar rencana tersebut bisa terlaksana dengan baik sesuai harapan dari organisasi tersebut.

5. Belajar Manage Waktu

Ketika berorganisasi tentunya banyak sekali kegiatan-kegiatan yang akan menyita banyak waktu, seperti rapat pertemuan antar anggota, merencanakan suatu kegiatan, bersosialisasi, dll. Dengan begitu, secara tidak langsung kamu akan terbiasa dapat mengatur waktu dengan baik, antara jam kuliah dengan kepentingan organisasi, dan belajar memilah-milih antara kegiatan prioritas dan non-prioritas. Berorganisasi sangat berdampak baik untuk kita sebagai mahasiswa, tidak hanya saat berkuliah saja, namun akan terbiasa dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat sudah bekerja, bila mana akan lebih sibuk dan harus lebih pandai dalam membagi waktu. 

6. Keluar dari Zona Nyaman

Pentingnya ikut organisasi memiliki manfaat yang banyak bagi diri sendiri dan orang lain. Kamu akan terus belajar dengan apa yang pernah diamanahkan atau sebuah peranan dalam organisasi tersebut.  Kamu bisa keluar dari zona nyaman dan belajar di dunia lain. Bahkan di dunia yang sulit untuk diperankan. Dalam peranan yang diberikan oleh organisasi, siapa tahu di masa depan kamu akan bekerja dan memerankan peranan yang sama ketika di organisasi. Jadi, lakukan peranan tersebut dengan baik dan pelajari segala hal agar bisa lebih maksimal. 

Demikianlah artikel singkat tentang Pentingkah Mengikuti Organisasi Bagi Mahasiswa?, semoga setelah ini, pembaca bisa menilai dan menentukan sendiri penting atau tidaknya organisasi di kampus buat kalian para mahasiswa.

Semangat Mahasiswa!!

Oleh : Syifa Nur Rahma (Kader Penggerak KMNU)

Sunday, August 27, 2023

Krisis Identitas Rentan Terhadap Remaja Milenial: Pengaruh Media Sosial Menjadi Salah Satu Penyebabnya

 Krisis Identitas Rentan Terhadap Remaja Milenial: Pengaruh Media Sosial Menjadi Salah Satu Penyebabnya

Remaja milenial saat ini menghadapi tantangan yang unik, salah satunya adalah krisis identitas. Krisis identitas adalah ketidakpastian dan kebingungan yang dirasakan seseorang dalam memahami siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain. Fenomena ini menjadi semakin kompleks dengan adanya media sosial yang merajai kehidupan remaja saat ini.

Media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Twitter, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja milenial. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunggah foto, membagikan cerita, dan mencari pengakuan dari orang lain. Namun, di balik keasyikan itu, media sosial juga memiliki dampak negatif terhadap krisis identitas remaja milenial.

1. Media sosial menciptakan tekanan untuk tampil sempurna.

Remaja milenial sering kali merasa perlu untuk menampilkan kehidupan yang sempurna dan tanpa cela di media sosial. Mereka merasa harus selalu tampil menarik, bahagia, dan sukses. Hal ini menciptakan tekanan yang besar untuk memenuhi standar yang tidak realistis, menghasilkan perasaan tidak puas dengan diri sendiri dan meragukan nilai diri mereka.

2. Media sosial memperkuat perbandingan sosial.

Melalui media sosial, remaja milenial dapat dengan mudah melihat kehidupan orang lain dan membandingkannya dengan diri mereka sendiri. Ketika mereka melihat teman-teman mereka mengunggah foto-foto liburan mewah atau prestasi akademik yang gemilang, mereka cenderung merasa kurang berharga atau tidak sebanding. Perbandingan ini dapat merusak harga diri dan memberikan kontribusi pada krisis identitas.

3. Media sosial mempengaruhi persepsi tentang diri sendiri.

Remaja milenial sering kali mengandalkan jumlah "likes" dan komentar positif di media sosial untuk merasa diakui dan dihargai. Mereka mungkin merasa rendah diri jika postingan mereka tidak mendapatkan respon yang cukup banyak atau jika mereka dibandingkan dengan remaja lain yang lebih populer di media sosial. Hal ini dapat mengaburkan persepsi mereka tentang nilai sebenarnya dan menciptakan krisis identitas yang lebih dalam.


Untuk mengatasi krisis identitas yang rentan terhadap remaja milenial, penting untuk menyadari peran media sosial dan mengambil langkah-langkah yang tepat. Diperlukannya peran dari lingkungan dan utamanya bagi orang tua untuk membantu mengatasi krisis identitas tersebut yang diantaranya sebagai berikut,

1. Perlunya mengedukasi remaja tentang dampak negatif media sosial dan mengajarkan mereka untuk tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain.

2. Orang tua hendaknya untuk mendorong mereka untuk membangun kepercayaan diri yang sehat berdasarkan prestasi dan kualitas pribadi mereka, bukan sekadar pengakuan dari media sosial.

3. Perlu mengajarkan mereka untuk menggunakan media sosial dengan bijak, seperti membatasi waktu yang dihabiskan di platform tersebut dan fokus pada interaksi sosial yang nyata.

Adapun secara umum penyebab dari adanya krisis identitas yaitu sebagai berikut,

1. Fase Perubahan Hidup

Remaja dan dewasa muda sering mengalami perubahan besar dalam kehidupan mereka, seperti transisi dari sekolah ke perguruan tinggi atau memasuki dunia kerja. Perubahan ini bisa memicu krisis identitas karena mereka harus menyesuaikan diri dengan peran dan tanggung jawab yang baru.

2. Pengaruh Lingkungan

Lingkungan sosial, termasuk keluarga, teman sebaya, dan masyarakat, dapat memberikan tekanan dan harapan yang tinggi pada seseorang. Jika seseorang merasa sulit memenuhi harapan tersebut, bisa timbul krisis identitas.

3. Tekanan Budaya

Budaya modern sering menekan citra tubuh, kesuksesan, dan popularitas. Standar yang tidak realistis ini dapat membuat individu merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri dan meremehkan identitas mereka.

4. Trauma atau Pengalaman Emosional

Pengalaman traumatis atau emosional, seperti kehilangan orang yang dicintai, kegagalan, atau kelalaian, dapat mempengaruhi perkembangan identitas seseorang dan memicu krisis identitas.


Adapun cara untuk mengatasi krisis Identitas yaitu sebagai berikut:

1. Refleksi Diri

Melakukan refleksi diri untuk memahami nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup anda. Bertanya pada diri sendiri siapa anda, apa yang anda inginkan, dan apa yang penting bagi anda.

2. Menerima Perubahan

Terima bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan dan bahwa identitas Anda dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi minat baru.

3. Mendapatkan Dukungan

Cari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional yang dapat membantu anda dalam mengatasi krisis identitas. Bicarakan tentang perasaan dan pertanyaan anda, dan dengarkan perspektif dan saran mereka.

4. Membangun Keterampilan Diri

Keterampilan dan minat baru dapat membantu memperkuat identitas anda. Ambil bagian dalam kegiatan yang anda sukai dan yang membuat anda merasa berharga.

5. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional

Selain menjaga kesehatan fisik, memperhatikan kesehatan mental dan emosional anda juga sangat penting. Jika anda merasa suasana hati terlalu stres, cari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan arahan yang tepat.

6. Menghindari Perbandingan Sosial

Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Fokuslah pada kekuatan dan prestasi pribadi Anda, dan ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan waktu yang berbeda-beda dalam menemukan identitas mereka.

7. Pendidikan tentang Identitas

Mempelajari tentang konsep identitas dan bagaimana identitas berkembang seiring waktu. Pendidikan tentang identitas dapat membantu Anda memahami bahwa krisis identitas adalah bagian normal dari perkembangan manusia.

 

Krisis identitas adalah masalah yang serius bagi remaja milenial, dan media sosial memiliki peran besar dalam memperparahnya. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang dampak media sosial dan dengan bimbingan yang tepat, remaja milenial dapat mengatasi krisis identitas dan membangun kepercayaan diri yang sehat.

Sedangkan, untuk mengatasi krisis identitas juga membutuhkan waktu dan kesabaran. Penting untuk mengamati proses ini dan memberikan diri sendiri waktu untuk menemukan jati diri yang sejati. Jika perlu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional yang dapat memberikan panduan dan dukungan yang lebih spesifik.


Oleh : Anisa Rahma (Kader Penggerak KMNU)

Wednesday, August 23, 2023

Eratnya Kekeluargaan Dalam Berorganisasi Di Lingkungan Kampus KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) Universitas Lampung

Eratnya Kekeluargaan Dalam Berorganisasi Di Lingkungan Kampus KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) Universitas Lampung

Eratnya Kekeluargaan Dalam Berorganisasi Di Lingkungan Kampus KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) Universitas Lampung

Dalam sebuah keorganisasian, baik itu internal maupun eksternal, kekeluargaan sangatlah diperlukan. Namun kadang banyak sekali mahasiswa yang memandang hanya orang-orang tertentunnya saja yang ia jadikan keluarga dalam keorganisasian tersebut.

Pentingnya rasa kekeluargaan adalah salah satu faktor eratnya jalinan komunikasi dan interaksi antara anggota satu dengan anggota yang lainnya.

Belakangan ini banyak organisasi yang anggotanya hanya mementingkan circlenya masing-masing tanpa memandang anggota lain. Bukannya mengayomi namun semakin membuat suatu perselisihan diantara anggota yang lain dalam satu organisasi tersebut, ia tidak mau mendengarkan pendapat dari lain pihak selain rombongannya.

Pada organisasi KMNU Unila ini penulis menemukan sebuah kekeluargaan yang sangat erat pada sebuah organisasi. Masih menemukan satu organisasi ini yang penulis rasakan sangat nyaman dan bangga menjadi anggota serta kader penggerak. Penulis sangat merasa bahwa dirinya sangat senang bisa menjadi bagian dari organisasi KMNU Unila ini.

Menjadikan pribadi lebih mengenal bagaimana menyikapi globalisasi di era gempuran nilai spiritual yang semakin susut dan isu penistaan agama. Karena dalam sejatinya kita harus pandai-pandai memilih sesuatu, mana yang mengandung aliran radikal ataupun tidaknya. Semoga KMNU ini mampu dan terus menjadi rahmatan lil’Alamin khususnya dikalangan para mahasiswa (lingkungan kampus) umumnya pada kalangan masyarakat,serta mengemban ajaran-ajaran islam Ahlussunah wal jama’ah serta melindunginya dari penyimpangan kaum pembaru dan modernis, seperti halnya tujuan dari Nahdlatul Ulama itu sendiri.

Oleh: Widya Setiani (kader penggerak KMNU)

tasawuf

Puisi

Humor