Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama atau biasa dikenal oleh khalayak ramai dengan sebutan KMNU tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. KMNU adalah wadah bagi para mahasiswa NU di Perguruan Tinggi baik negeri atau swasta sebagai tempat untuk lebih mengembangkan amaliyah dan faham keagamaan berdasarkan Ahlu Sunnah wal jama'ah. KMNU ini bisa dikatakan sebagai pesantren kecilnya bagi para mahasiswa NU di universitas untuk belajar tentang nilai-nilai keislaman yang sudah menjadi tradisi dilingkungan Nahdlatul Ulama.
Harapannya para mahasiswa yang menempa diri dan berproses di KMNU nantinya bisa menjadi penerus kepemimpinan NU di masa depan. Sebagaimana organisasi kaderisasi, pengembangan kualitas sumber daya yang unggul adalah prioritas KMNU. Selain itu, peningkatan kualitas kader akan berdampak positif pada organisasi. Kader yang mempunyai kualitas terbaik akan kembali dan membangun organisasi sesuai dengan bidang keilmuan dan profesional mereka. Hal ini yang kemudian akan meningkatkan value dan bergain bagi organisasi. Tak sedikit daripada kader-kader KMNU mengisi ruang strategis karena kualitasnya yang secara kompetensi mempunyai daya saing. Ruang strategis tersebut sudah menjadi bukti bagi para kader KMNU untuk mengembangkan ilmunya, menunjukkan kemampuan kepemimpinannya serta menjadi wadah dalam berkhidmat lebih luas dan berdampak lagi.
Kader-kader KMNU hingga detik ini sudah berhasil mencatatkan penilaian yang baik dan hingga saat ini kemampuannya sudah teruji dalam berkhidmat di NU, baik pada tataran badan Otonom ataupun lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Hal ini semakin menegaskan bahwa KMNU sebagai kawah candradimuka mahasiswa Nahdlatul Ulama akan senantiasa berperan aktif dan turut ambil bagian dalam arus perkhidmatan. Sebagai bukti, kader-kader KMNU saat ini mampu menjadi promotor dan mampu bersaing secara kapasitas, kapabilitas, kompetensi, dan intelektualitas. Saat ini tercatat sudah banyak kader KMNU menempati posisi strategis baik di tataran badan otonom, lembaga, atau bahkan pada struktural lain di Nahdlatul Ulama. Sebut saja ada Hafidz Fatur Rahman (Ketua Umum KMNU 2024) yang juga turut berkhidmat di kepengurusan lembaga Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Lampung sebagai Wakil Sekretaris periode 2023 - 2028. Tito Gustowo (KMNU 2015) yang juga alumnus pondok pesantren Da'arussa'adah KH. Asyikin juga menempati struktural di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Lampung sebagai Wakil Sekretaris periode 2023 - 2028.
Nama lain yang juga wajib dibanggakan khususnya kader KMNU yang menempati jajaran strategis di Kepengurusan IPNU dan IPPNU. Beberapa diantaranya antara lain:
1. Rina Yulinar (KMNU 2021) yang sebagai Ketua PC IPPNU Tulang Bawang
2. Gustira Febri Sazita (KMNU 2021) yang juga sebagai Ketua PC IPPNU Pesisir Barat
3. Annisa (KMNU 2020) sebagai Ketua PC IPPNU Tanggamus
4. Nila Amalia Sari (KMNU 2020) juga sebagai Ketua PC IPPNU Pringsewu.
Terbaru, alumni KMNU Unila 2014, Nuri Resti Chayyani juga dilantik menjadi Pengurus Pusat Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) periode 2023 - 2028.
Dengan data tersebut, secara fakta dan realita, KMNU benar-benar menunjukkan eksistensinya sebagai wadah pengkaderan yang relevan bagi mahasiswa NU, untuk tempat belajar dan menempa diri sehingga bisa menjadi kader yang berkualitas dan siap mengabdi untuk organisasi.
Prinsip daripada organisasi kader adalah menyiapkan generasi yang difokuskan untuk masa depan NU, dan mendoktrinisasi embrio pejuang NU sehingga kelak suatu saat dibutuhkan oleh jam'iyyah NU senantiasa siap lahir batin menerima panggilan khidmat untuk berjuang bersama membesarkan rumah besar Nahdlatul Ulama
(Hafidz)