Presiden Joko Widodo berkesempatan hadir di Istighotsah Akbar warga NU dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan, Ahad (13/6) sore sekaligus membuka Munas Alim Ulama. Di tengah suasana istighotsah, Jokowi mengaku merasa tenteram.
“Hati saya merasa "nyess", tenteram berada di tengah-tengah Alim Ulama Nahdlatul Ulama dalam acara istighotsah menyambut Ramadhan 1436H hari ini,” ujar Jokowi melalui Fan Page resminya ‘Presiden Joko Widodo’.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menerangkan, bahwa dari catatan sejarah perjalanan bangsa, kepedulian para ulama kita pada masalah kebangsaan tak dapat dipungkiri lagi.
“Bahkan peran ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam pergulatan kebangsaan dan perannya di dunia internasional sudah dibuktikan jauh sebelum organisasi Nahdlatul Ulama lahir pada 1926,” tulisnya.
Dalam lansirannya tersebut, mantan Wali Kota Solo ini menandaskan, para ulama Nahdlatul Ulama mampu menyelaraskan nilai-nilai keislaman yang universal menjadi Islam yang membumi dan menyatu dengan budaya nusantara adalah salah satu sumber inspirasi dirinya.
“Kerja keras ulama seperti ini yang mampu mewujudkan Islam Nusantara, bukan Islam di Nusantara. Hubbul wathon minal iman, mencintai tanah air adalah bagian dari iman kita,” tulisnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan akan segera menekan penetapan Hari Santri Nasional jika prosesnya sudah beres. "Saya tinggal nunggu saja. Masuk ke meja saya, bismillah, saya tanda tangani," tegasnya di hadapan puluhan ribu warga NU yang memadati Masjid Istiqlal Jakarta.
“Hati saya merasa "nyess", tenteram berada di tengah-tengah Alim Ulama Nahdlatul Ulama dalam acara istighotsah menyambut Ramadhan 1436H hari ini,” ujar Jokowi melalui Fan Page resminya ‘Presiden Joko Widodo’.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menerangkan, bahwa dari catatan sejarah perjalanan bangsa, kepedulian para ulama kita pada masalah kebangsaan tak dapat dipungkiri lagi.
“Bahkan peran ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam pergulatan kebangsaan dan perannya di dunia internasional sudah dibuktikan jauh sebelum organisasi Nahdlatul Ulama lahir pada 1926,” tulisnya.
Dalam lansirannya tersebut, mantan Wali Kota Solo ini menandaskan, para ulama Nahdlatul Ulama mampu menyelaraskan nilai-nilai keislaman yang universal menjadi Islam yang membumi dan menyatu dengan budaya nusantara adalah salah satu sumber inspirasi dirinya.
“Kerja keras ulama seperti ini yang mampu mewujudkan Islam Nusantara, bukan Islam di Nusantara. Hubbul wathon minal iman, mencintai tanah air adalah bagian dari iman kita,” tulisnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan akan segera menekan penetapan Hari Santri Nasional jika prosesnya sudah beres. "Saya tinggal nunggu saja. Masuk ke meja saya, bismillah, saya tanda tangani," tegasnya di hadapan puluhan ribu warga NU yang memadati Masjid Istiqlal Jakarta.