Oleh : Edamma Fadillah
Kalimat menjemput Jodoh pastilah sangat tabu untuk kaum muslimah. Hal ini terjadi karena posisi muslimah selama ini lebih identik dengan menunggu. Jangankan melamar, mengungkapkan rasa suka kepada laki-laki pun dirasa menjadi hal yang sangat memalukan.
Akhirnya kebanyakan muslimah justru lebih memilih untuk pasif. Mereka nunggu dan nunggu, sampai kapan?? Sampai ada seorang lelaki yang hadir menjemputnya.
Lalu, apakah benar bahwa "menanti" adalah satu-satunya cara yang bisa d tempuh muslimah untuk "menjemput" jodohnya??
Coba kita tengok lagi Sirah Nabawiyah, didalam Sirah di ceritakan bahwa pernikahan Khadijah dengan Rasullullah justru berawal dari inisiatif Khadijah. Ia yang mengusulkan pernikahan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Dari kisah di atas, kita bisa ambil kesimpulan bahwa Muslimah pun berhak menyampaikan apa yang ada di hatinya selama itu mengarah pada hal yang di ridhoi Allah. Pasti sering timbul pada benak Muslimah ketika sudah menyampaikan isi hatinya pada laki-laki, " Apakah saya mengajak Anda untuk berbuat haram?? Saya hanya mengajak Anda untuk menikah sesuai dengan sunah Allah dan Rasul-Nya". Tapi ketahuilah, muslimah diciptakan bukan hanya untuk diam menanti dipilih oleh lelaki kalian juga berhak untuk memilih (Ahmad Rifa'i Rif'an, 2016). Terkadang ada lelaki shaleh yang tak agresif menjemput wanita Sholehah. Kadang ada pula beberapa lelaki yang baru tertarik ketika ia mengetahui ada seorang wanita baik-baik yang mengharapkan jadi kekasih halalnya. Apakah Kalian para muslimah akan menyayangkan kesempatan itu dengan hanya diam?
Dear Muslimah, jika kalian merasa sudah siap untuk menikah, janganlah kalian bersikap pasif. Jika ada lelaki yang sudah kalian yakini bisa membimbing, memimpin, menjadi imam yang baik bagimu, sampaikan niatmu untuk menikahinya. Karena barangkali lelaki Sholeh itu, juga sedang menunggumu.