Kitab Arba'in Nawawi, Hadist 19 - 24 I Kajian KMNU Unila - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Saturday, March 20, 2021

Kitab Arba'in Nawawi, Hadist 19 - 24 I Kajian KMNU Unila

Notulensi ngaji kitab arba'in nawawi

Senin, 8 Maret 2021

Melalui Google Meet

Oleh Kang Rosihun

 

Hadits ke 19

·         Kita ndak akan tau dimana kita akan mendapat hidayah, maka minta tolong ke Allah dan ketika meminta mintalah syurga firdaus.

 

Hadits ke 20

·         Ingatlah Allah dalam keadaan sendiri/luang nanti Allah akan menolongmu ketika kesulitan.

·         Kalau kita mau berusaha dan berdoa maka fadilah bisa saja akan datang dalam bentuk yang berbeda asalkan kita tau ilmunya dan benar cara melakukanya.

 

Hadist ke 21

·         Kalau sudah tidak punya malu, maka berbuatlah semaumu.

·         Saat semua beriman semua aman, tapi tetap saja kita hanyalah manusia, misal pagi masih kuat tapi agak siang bisa berubah.

 

Hadits ke 22

·         Ada seorang yang bertanya kepada nabi "Ketika saya sholat, puasa ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan tidak menambahkan sesuatu apakah saya akan masuk surga?

Na am (iya) jawab Nabi.

Namun yang sulit adalah menjauhi hal yang haram.

 

Hadist ke 23

·         Suci itu cabangnya Iman (menjaga wudhu)

·         Mengucap alhamdulillah akan memenuhi timbangan, agar dapat memenuhi apa yang ada di langit dan bumi, sholat adalah cahaya, shodaqoh adalah bukti.

Maka setiap manusia di pagi hari adalah sedang menjual diri artinya ada yg rugi dan untung, yang untung adalah mereka yang lebih baik dari hari kemarin dan yang rugi adalah manusia yang sama seperti kemarin.

·         Kita semua miskin tidak punya apa-apa, maka mintalah kepada Allah, jadikan dunia di genggaman jangan di hati.

 

Hadits ke 24

·         Sabda Allah "wahai hambaku, sesungguhnya kamu semua berbuat salah, siang dan malam dan Aku mengampuni, semuanya". Maka istigfarlah, gusti Allah mengampuni semua dosa.

·         Dihati orang durhaka sekalipun tidak akan memberi pengaruh apapun di kerajaan Allah, laksana jarum yang dicelupkan ke laut dan air yang ada dijarum tersebut (tidak sedikitpun kelong kebesaran Allah).

 Degit (FKIP’19)


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda