Tiga belas mahasiswa pilihan Universitas Lampung mengikuti Sekolah Menulis Kader (SMK) yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung. Acara ini diadakan di gedung PWNU II Lampung yang ada di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
Acara yang mengambil tema “Tingkatkan Kreatifitas dan Intelektualitas Mahasiswa Melalui Budaya Menulis” ini menghadirkan pemateri M.Iwan Satriawan, S.H, M.H yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren di Malang dan aktif menjadi penulis di kolom-kolom opini surat kabar.
“Orang tidak akan tahu siapa kita kalau kita tidak punya karya, dan menulis merupakan salah satu sarana pencapaian karya yang bisa membuat keabadian, melalui menulis kita akan dapat dikenang” Tutur Mas Iwan sapaan akrab sahabat KMNU Unila.
Beliau juga mengatakan jika menjadi penulis harus berani menerima kritik, serta harus focus dengan satu tulisan terlebih dahulu sebelum menyelaisaikan tulisan yang lain. Selain itu, para pelopor kemerdekaan juga dikenang melalu karya tulisnya. Seperti Bung Karno dengan gagasan Jas Merah-nya, Pramudya Ananta Toer, Soe Hok Gie, Gus Dur, dan masih banyak tokoh-tokoh yang dikenang melalui tulisan mereka.
Erzal Syahreza Aswir mengatakan selain membangkitkan semangat menulis, pelatihan ini juga menambah wawasan tentang dunia tulis-menulis. “Menulis bisa meningkatkan kadar intelektual seseorang, maka dari itu saya ingin sekali mengikuti jejak Mas Iwan yang aktif menjadi kolumnis” tukas seorang peserta yang sangat antusias.
Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan Khataman Al-Quran sebagai salah satu aksi nyata Nilai Dasar Pergerakan (NDP) KMNU yaitu Hablum Minallah (Hubungan dengan Allah). “Saya harap acara seperti ini senantiasa istiqomah, karena mengingat acara ini member banyak manfaat bagi mahasiswa khususnya” Ujar Saroji selaku Ketua KMNU Unila.
Acara yang mengambil tema “Tingkatkan Kreatifitas dan Intelektualitas Mahasiswa Melalui Budaya Menulis” ini menghadirkan pemateri M.Iwan Satriawan, S.H, M.H yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren di Malang dan aktif menjadi penulis di kolom-kolom opini surat kabar.
“Orang tidak akan tahu siapa kita kalau kita tidak punya karya, dan menulis merupakan salah satu sarana pencapaian karya yang bisa membuat keabadian, melalui menulis kita akan dapat dikenang” Tutur Mas Iwan sapaan akrab sahabat KMNU Unila.
Beliau juga mengatakan jika menjadi penulis harus berani menerima kritik, serta harus focus dengan satu tulisan terlebih dahulu sebelum menyelaisaikan tulisan yang lain. Selain itu, para pelopor kemerdekaan juga dikenang melalu karya tulisnya. Seperti Bung Karno dengan gagasan Jas Merah-nya, Pramudya Ananta Toer, Soe Hok Gie, Gus Dur, dan masih banyak tokoh-tokoh yang dikenang melalui tulisan mereka.
Erzal Syahreza Aswir mengatakan selain membangkitkan semangat menulis, pelatihan ini juga menambah wawasan tentang dunia tulis-menulis. “Menulis bisa meningkatkan kadar intelektual seseorang, maka dari itu saya ingin sekali mengikuti jejak Mas Iwan yang aktif menjadi kolumnis” tukas seorang peserta yang sangat antusias.
Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan Khataman Al-Quran sebagai salah satu aksi nyata Nilai Dasar Pergerakan (NDP) KMNU yaitu Hablum Minallah (Hubungan dengan Allah). “Saya harap acara seperti ini senantiasa istiqomah, karena mengingat acara ini member banyak manfaat bagi mahasiswa khususnya” Ujar Saroji selaku Ketua KMNU Unila.