Di antara B (Birth) dan D (Death), ada C (Choice) - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Tuesday, March 6, 2018

Di antara B (Birth) dan D (Death), ada C (Choice)


Oleh : Edamma Fadillah



" Ada sekelompok orang yang merelakan hidupnya hanya terabai dalam lembar sejarah, tapi ada pula yang menoreh prestasi dan kontribusi besar sehingga dunia merasakan kemanfaatannya. "
-Ahmad Rifa'i Rif'an

Ketika kita berusaha memberikan manfaat bagi orang lain saat itu pula kita mampu menunjukkan empati kita terhadap orang lain. Memberikan manfaat tak selamanya berupa materi yang bisa ditunjukkan kasap mata, melainkan melalui nasihat-nasihat sederhana kita pun bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Sering kali kita 'dipaksa' oleh Allah untuk menjadi pengamal pertama dari apa yang kita sampaikan. Jujur, inilah yang senantiasa saya takutkan saat menasihatkan apa pun pada sesama.
Berdasarkan beberapa pengalaman, setiap saya menyarankan satu hal, saya selalu dituntut oleh Allah untuk mengamalkan apa yang saya sarankan. Saya memberikan nasehat tentang kesabaran, Allah kirimkan beragam bentuk masalah untuk menguji kesabaranku. Saya memberikan nasehat tentang kepedulian, pengertian, dan pemahaman, Allah kirimkan sesuatu hal yang menuntutku untuk bersikap peduli, mengerti dan memahami terhadap orang lain.

Tapi, setelah saya pahami inilah tantangannya. Setiap kita berani menasehati orang lain maka Allah memaksa kita untuk jadi pengamal pertamanya. Berikan sebanyak mungkin nasehat kebaikan terhadap sesama, maka  Allah akan perbaiki hidupmu sesuai dengan apa yang kau nasehatkan.
Ketika sebuah nasehat kebaikan hanya disampaikan melalui lisan tanpa kita menjalankan maka akan menimbulkan mudharat. Orang Yang menyampaikan kebaikan tapi tak melakukan kebaikan itu akan dilaknat oleh Allah karena kemunafikan yang ada di dadanya. Ketahuilah bahwa kemunafikan adalah ketika lisan dan jiwa saling berseberangan. Ucap dan sikap saling berlawanan.
Kita bisa lihat banyak sekali fenomena seperti itu di lingkungan sekitar. Dia selalu berusaha terlihat baik didepan orang lain, dia sering memberikan nasehat baik kepada orang lain namun itu hanya semata-mata mengharapkan pujian sedang sejatinya ia tak pernah melakukannya.
Tatkala diri ini sudah memilih untuk menjadi penyampai kebenaran, jagalah diri dari pelanggaran terhadapnya. Bisa jadi seucap nasehat malah melemparkan kita menuju laknat. Bisa jadi rangakaian kalimat kebenaran malah membuat jalan dakwah semakin gersang.
Banyak konsekuensi yang harus diterima saat kita memberikan nasehat terhadap orang lain, baik konsekuensi dalam bentuk positif atau negatif. Akan tetapi, jangan jadikan hal itu sebagai alasan untuk mencegah kita untuk memberikan manfaat bagi orang lain melalui bentuk nasehat atau sekedar mengingatkan kebaikan terhadap orang.

" Ahh, aku belum apa-apa, lebih baik aku diam saja "
" Hem, ilmuku belum seberapa belum pantas menasehati orang lain "
" Aku aja belum baik, gimana mau memperbaiki orang lain "
Alasan-alasan seperti itu yang selalu timbul dibenak seseorang saat ia melihat sesamanya sedang melakukan kesalahan ataupun yg lainnya. Hei, seperti yang sudah saya sampaikan di awal bahwa dengan memberikan nasehat justru itu awal dari kita semakin memperbaiki diri kita sendiri. Hanya diam maka tak akan ada kemajuan yang terjadi di hidupmu.

Saat kau mengingatkan temanmu untuk shalat jama'ah dan tepat waktu maka saat itu kau akan berusaha menjalankan shalat lima waktu secara berjama'ah dan tepat waktu. Malu dong kalau tidak melaksanakanya, ngga mau dikira munafik kan ya??? Awalnya mungkin berat tapi lama kelamaan kamu akan terbiasa melakukannya, begitu pun dengan hal baik lainnya.
Mari ubah pola pikir, kita harus baik dulu baru berani menasehati atau mengingatkan orang lain akan kebaikan. Justru kita yang sedang berusaha jadi baik , mengingatkan orang lain dengan hal baik maka secara tidak langsung kita sama-sama berjuang untuk memperbaiki diri.

Hidup memang bermula dengan 'B' (Birth) yaitu kelahiran dan berakhir dengan 'D' (Death) yaitu kematian, dan yang harus senantiasa diingat, bahwa di antara 'B' dan 'D' ada 'C' (Choice) yaitu pilihan. Hidup adalah pilihan. Mau jadi pahlawan atau pecundang. Mau sekedar lewat atau menebar manfaat. Mau jadi winner atau looser. Mau jadi juara atau biasa-biasa saja.
Hidup hanya sekali. Pilih lah hidup yang penuh arti yang penuh kontribusi walau hanya sekedar saling menasehati.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda