Puisi Menyentuh Jiwa dari Kader KMNU Unila - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Sunday, April 11, 2021

Puisi Menyentuh Jiwa dari Kader KMNU Unila

Puisi Karya Miftah Shofiyah Novianti
Kader KMNU Unila 2018


AKU TIDAK MENGHITUNG


Aku tidak pernah menghitung rintik hujan yang mendengarkan hatimu bercerita sore itu.
Tapi aku bisa menghitung detak jantung dengan lamunan kosong berusaha diam.
Tatapan tajam yang menyorot ke sudut kaca
Bisu yang berisik di dalam relungnya.
 
Aku tidak pernah menghitung hela nafas dalam tatapan cahaya senja,
Tapi aku mengingat hela nafasmu mendengarkan sebait luka
Siang berganti malam, ceritanya kian larut,
Meski dalam hitungan menit nahkoda akan melabuhkan kapal di dermaga
 
Aku tidak pernah menghitung menit waktu kau terlelap
Tapi aku tak henti menghitung menit waktu lisanmu bicara "Istirahatlah"
Aku tidak tidur, berusaha menemui tuhan
Meminta agar ini bukan bagian dari sandiwara sekedar pengisi sajak
 
Aku tidak pernah menghitung sorot mata yang tertangkap lensaku
Tapi aku terhitung dalam setiap tajamnya tujuan garis matamu
Aku bukan kosa kata tak bermakna
Tapi aku adalah kosa kata yang berusaha melengkapi agar jadi kita.

Tangerang, 21 Januari 2020

 

OPINI SENJA

Dari kemarin yang kudengar hanya kalimat yang menyatakan kemungkinan Kemungkinan untuk hari ini, hari esok, lusa dan seterusnya
 
Apa hidup ini cuma sebatas argumen dan opini?
Apa kabar dengan fakta?
Apa dia pemain cadangan dalam hidup dan cerita kita?
 
Masih belum ada jawaban untuk seribu senja yang sudah semakin  dipersingkat, masih belum ada kepastian untuk sejuta tanya dengan kalimat  yang sama.
 
Tenang, ini hanya tentang perasaanku, mungkin dia atau mereka punya  pemikiran dari perasaan yang berbeda.
Kututup dengan kalimat pasti
"Aku masih dalam penantian."
 
Bandar Lampung, 6 Januari 2020

 

 

TUAN

Tuan, jikalau senja bukan maumu,
jangan kau tandaskan cintaku yang sudah berwindu menanti dan merindu.
Seandainya pintaku terlampau pudar,
biarkan aku menabur sedikit tenang.
Sekali saja temuimu dan mendekap kobaran mesra.
Menerawang doamu, lalu meng-aminkannya,
sambil meneguk segelas wacana,
dahulu kau janji akan bercerita tentang kita, rasa dan murka
yang sampai sekarang masih abadi jadi hutang dalam jiwa.
 
Air Hitam, 27 Maret 2020

 

Tentang penulis : Miftah Shofiyah Novianti tinggal di pekon Semarang Jaya, Kec. Air Hitam, Kab. Lampung Barat. Miftah Shofiyah Novianti, mahasiswi Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, merupakan salah seorang pecinta seni, khususnya puisi. Ia juga tercatat sebagai anggota KMNU Universitas Lampung 2018. Selain itu Ia juga bergabung di Komunitas Sastra Silaturahmi Masyarakat Lampung Barat (KOMSAS SIMALABA). Karyanya dimuat buku EMBUN PAGI LERENG PESAGI (2017) dan MENJARING MUTIARA (SMAN 1 Way Tenong 2016).



Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda