Belajar dari Sel - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Tuesday, July 7, 2015

Belajar dari Sel


Belajar Dari Sel

Kita semua sebagai umat manusia tentu sadar akan sulitnya hidup. Tak jarang, keluhan demi keluhan menghiasi hari-hari kita. Sebagai mahasiswa yang sedang belajar Biologi, penulis mengajak kita semua untuk menghayati dan merenungi kehidupan Sel. Ya, sel adalah unit struktural maupun fungsional dari suatu organisme. Sederhananya, sel adalah penyusun dan pelaksana suatu organisme atau makhluk hidup. Kehidupan organisme tercermin dari kehidupan selnya. Lalu, hikmah apa yang dapat kita ambil dari sel? Simak beberapa hal berikut:

1.    Sel itu Mikro
Ukuran sel umumnya 0,5 s/d 2 µm, tentu sel tak bisa dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan mikroskop. Lalu apa yang dapat kita ambil hikmah dari hal ini? Kita harusnya sadar bahwa diri kita ini amatlah kecil dihadapan sang Kholik. Tak perlu kita menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki saat ini karena itu semua hanyalah nikmat dari-Nya, namun yang perlu dan wajib kita lakukan adalah mensyukurinya, insyaallah nikmat tersebut akan ditambah. Allah berfirman dalam surat Ibrahim Ayat 7 :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖوَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

2.    Sel Bekerja dengan Ikhlas
Apa jadinya jika sel-sel pada tubuh kita bekerja secara sembarangan? Misalnya saat kita sedang butuh energi untuk beraktivitas tetapi sel tubuh kita malah asyik beristirahat. Tentu kita tidak memperoleh energi sehingga aktivitaspun akan terganggu. Tentu ini mengajarkan kita agar ikhlas dan tulus dalam beribadah maupun bekerja serta tidak mengeluh.
Allah berfirman dalam surat Al-An’aam ayat 162-163:
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya: Katakanlah (Muhammad): “sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”.

3.    Sel membutuhkan Sel Lain
Saat bekerja, sel-sel saling berkoordinasi. Misalnya sel-sel saraf yang bersambung menghantarkan ransangan atau sel epidermis yang bersama-sama melindungi sel lain yang ada dibawahnya. Hal ini mengajarkan kita agar selalu menjalin silaturahim dengan sesama. Karena kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain. Dalam satu hadits diriwayatkan bahwa:

عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ – ر البخاري

Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : “ barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya ( kebaikannya ) maka bersilaturahmilah. ( HR. Al-Bukhari)

4.    Sel itu Mandiri
Selain berkoordinasi dengan sel lain, di dalam tubuh sel itu sendiri juga terjadi aktivitas metabolisme yang dilakukan oleh organel (organ-organ dalam sel). Sehingga, sel dapat mengolah energi untuk dirinya sendiri. Ini mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian menjadi fenomena yang saat ini mulai terkikis. Misalnya saja pada saat Ujian Nasional yang masih marak dengan kegiatan contek-mencontek dan menjadi wujud dari kurang mandirinya para pelajar.  Salah satu hadits yang menegasakan agar kita bersikap mandiri yaitu:

وَعَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللهِ:لأَنْ يَحْتَطِبَ اَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ اَحَدًا فَيُعْطِيَهُ اَو يَمْنَعَهُ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya, seorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak”. [HR Bukhari, no. 1470; Muslim, no. 1042; Tirmidzi, no. 680 dan Nasa-i, V/96]

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kita dengan segala kesempurnaan. Marilah kita belajar dari ayat-ayat Allah yang tidak tertulis ini sehingga kita dapat lebih bersyukur.



Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda