Puluhan aktivis NU Tegal dan Brebes, Jawa Tengah, menggalang dana bantuan sebagai bentuk solidaritas bagi pendidikan dan dakwah di Papua. Mereka menghimpun dana dari para kader NU, seperti dari Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), dan lainnya.
Ketua Sarkub Tegal-Brebes Afif Al Ghifari menjelaskan, selain kepada para aktivis muda NU, pihaknya juga akan menggalang bantuan kemanusiaan dengan cara mendatangi para tokoh NU di Tegal.
Aksi solidaritas ini dilakukan sejak awal bulan April. Bantuan dana yang terhimpun hingga awal Mei mencapai 7 juta rupiah. Senin (4/5), puluhan aktivis NU tersebut memulai lagi aksi penggalangan bantuan.
"Dana yang tergalang sudah dibelanjakan untuk membeli kitab, jilbab, dan perlengkapan pendidikan serta perlengkapan shalat," ujar Afif Al Ghifari yang juga santri KH Lukmanul Hakim.
Di Papua, katanya, menurut aktivis Sarkub di sana, kitab merupakan barang yang sangat sulit didapatkan. Maka dana yang terkumpul dibelanjakan untuk membeli kitab. Tahap awal sumbangan yang telah dikirim antara lain kitab cara cepat membaca al-Qur’an, Iqra’, yang terdiri dari kitab Iqro Jilid 1 (100 kitab), Jilid 2 (100 kitab), Jilid 3 (100 kitab), dan Jilid 4 (100 kitab).
Sementara untuk kitab-kitab dasar keislaman yang disumbangkan sementara adalah Mabadiul Fiqhiyah Jilid 1 (60 kitab), Mabadiul Fiqhiyah Jilid 2 (60 kitab), Mabadiul Fiqhiyah Jilid 3 (60 kitab), Mabadiul Fiqhiyah Jilid 4 (60 kitab), Aqidatul Awam (60 kitab), kitab Tajwid (60 kitab), dan kitab Asmaul Husna plus Mudhariyah (100 kitab). Para aktivis NU juga menyumbangkan peci dan jilbab (71 buah).
Afif menilai, sambutan masyarakat terhadap aksi ini sangat positif. Antusiasme ini dilihat dari besaran nilai sumbangan yang diberikan. Baginya Rp. 1.000 atau Rp. 2.000 sudah baik, namun kenyataannya mayoritas di atas Rp. 10.000, bahkan hingga Rp. 2.000.000.
"Sementara itu, Sarkub Papua terus melakukan koordinasi dengan aktivis NU yang tersebar di wilayah Papua,” tutur Abdul Wahab.
Senin kemarin, sumbangan yang terkumpul langsung didistribusikan di berbagai wilayah di Papua agar sesepatnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang pendidikan dan perjuangan dakwah di pulau yang terkenal dengan burung cendrawasihnya itu.
Selain menggalang dana dakwah di Papua, pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai pesantren yang ada di Pulau Jawa untuk memberikan beasiswa pendidikan gratis hingga sarjana bagi anak-anak Papua. Bahkan sumbangan hingga kini terus mengalir bukan hanya dari aktivis NU yang ada di Indonesia, tapi juga datang dari aktivis NU yang tergabung dalam komunitas Sarkub, seperti aktivis NU Hongkong, Taiwan, dan Arab Saudi.