Eling Lan Waspada : Inspirasi Pesan Singkat Seorang Ayah - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Tuesday, May 9, 2017

Eling Lan Waspada : Inspirasi Pesan Singkat Seorang Ayah


Oleh : Adam Rouf Hidayat

Terinspirasi dari pesan singkat yang dikirim oleh seorang ayah kepada anaknya dengan membubuhkan nasehat singkat berupa "eling lan waspada". Sebuah nasehat singkat dalam bahasa Jawa namun penuh dengan makna yang tersirat di dalamnya. Tentang perkara dunia yang sebenarnya fana.

Syekh Ibnu Athaillah dalam kitab Al Hikam :
اِجْتِهَادُكَ فِيْمَا ضُمِنَ لَكَ وَتَقْصِيرُكَ فِيْمَا طُلِبَ مِنْكَ دَليْلٌ عَلى انْطِمَاسِ البَصِيْرَةِ مِنْكَ
Artinya : Manakala engkau bekerja keras untuk meraih hal-hal yang sudah dijaminkan untukmu, sementara engkau teledor untuk mengerjakan hal-hal yang merupakan keharusan bagimu, maka itu adalah pertanda engkau kehilangan mata batin.

Secara awam, ungkapan ini pada hakikatnya mengajarkan kepada kita pentingnya mempertajam mata batin. Dalam filosofi Jawa, ada istilah yang khas "eling lan waspada" ingat dan waspada. Manusia harus selalu waspada, agar tak tergelincir mengerjakan hal-hal yang kurang perlu, seraya mengabaikan perkara yang lebih prioritas.

Dalam beragama ada ajaran tentang “mindfulness”, kondisi selalu sadar dan awas, tidak lengah. Manusia adalah makhluk yang berkesadaran. Sadar artinya adalah sadar mengenai sesuatu. Sadar adalah kegiatan mental yang berasal dari dalam diri manusia, dan mengarah keluar. Orang yang sadar berarti menyadari segala sesuatu yang ada di lingkungannya.Seorang yang sadar kecil kemungkinannya untuk terpeleset. Seseorang yang terpeleset biasanya karena dia lengah, tidak memperhatikan situasi disekelilingnya. Sesuatu yang menyelamatkan manusia dari keterpelesetan adalah sikap waspada, awas,mindfulness. Sementara sikap yang membuat seseorang mudah jatuh adalah lalai.

Saat seseorang sadar, tidak lengah, dia tahu mana yang perlu dilakukan, mana yang tidak. Dia mengerti skala prioritas. Dia mengerti mana yang mendesak, mana yang tidak. Dia akan memberikan perhatian yang lebih pada hal-hal yang mendesak dan penting. Hal-hal yang tidak perlu, tak akan mendapatkan perhatian terlalu besar darinya.

Seseorang yang sadar juga tahu mana hal yang mempunyai manfaat dalam jangka panjang, mana yang hanya memberikan rasa gratifikasi atau kepuasan dalam jangka pendek. Dia memberikan perhatian yang yang besar pada yang pertama, dan tak terlalu terkecoh dengan hal yang kedua. Orang yang sadar biasanya memiliki pandangan jauh ke depan, bukan pandangan yang pendek. Jika engkau sibuk mengurus perkara yang gampang, karena sudah pasti dengan mudah bisa kau peroleh, dan mengabaikan hal yang lebih penting dan bernilai, tetapi harus kau perjuangkan dengan susah payah, maka itu pertanda kau lengah atas skala prioritas. Artinya engkau lebih memilih daerah yang nyaman. Engkau takut merambah hal baru, karena masih asing dan penuh resiko.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda