Kajian Kitab Arbain Nawawi, Hadist 11 - 18 | KMNU Unila - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Tuesday, March 2, 2021

Kajian Kitab Arbain Nawawi, Hadist 11 - 18 | KMNU Unila

NOTULENSI KAJIAN KITAB ARBA’IN NAWAWI 

Senin, 01 Maret 2021

Melalui Google Meet

Oleh Kang Rosihun


Hadits ke 11

Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu

Tanyakan pada orang yg punya ilmunya apabila kita ragu dalam melakukan sesuatu. Karena keraguan kita bisajadi merupakan yuwaswisufi shudurinnas minal jinnati wannas.

Tanyakan pada orang yg punya sanad keilmuan jelas, bukan orang yg baru belajar beberapa hari di dauroh dsb.

Hadits ke 12

Sesuatu yang tidak berguna biasanya mirip dengan yg mubah.


Hadits ke 13

Saudara disini maksudnya saudara semuslim. Bukan spesifik ke perseorangan.

Simpan cintamu kepada seseorang hingga iblis tidak mengetahuinya.


Hadits ke 14

Jangan pernah membuat mufarroqoh/tanding-tandingan ketika kita tidak sependapat terhadap sesuatu


Hadits ke 15

Kalau diam itu emas, maka lebih baik diam.

Kalau semua orang pintar diam, maka yg akan bersuara orang-orang yg ilmunya masih dipertanyakan.

Tidak ada kata-kata "seng waras ngalah", ngalah lah karena menang.

Berhati-hatilah saat berkata kata. Katakan yg benar meski itu pahit (berlaku jika di depan hakim). Dalam hal lain gunakan pedoman: Karena yg benar belum tentu baik. Yang baik belum tentu benar. Yang benar dan baik belum tentu perlu.

Diam, memuliakan tetangga, memuliakan tamu adalah perilaku orang yg beriman kepada Allah dan hari akhir.


Hadits ke 16

Jangan marah!


Hadits ke 17

Pesan nabi saat perang : jangan bunuh wanita, jangan bunuh hewan, jangan rusak tanaman.

Ketika menyembelih ternak, harus dengan cara yg baik, pisau di asah, hewan yg akan di sembelih di pegang kepalanya.

Intinya jadilah orang yg berperangai baik.


Hadits ke 18

Seberapa bagus kita ya saat kita sendiri

Paling sulit beriman saat sedang sendiri

Batasan mengiringi perbuatan baik dalam perbuatan buruk disini adalah ketika kita melakukan suatu dosa, langsung lakukan hasanah karena akan menjadi kafarat/tebusan.

Hasanat disini adalah shalat 5 waktu.

Perbanyak shalawat, shalwat apapun sah dan bagus.


Leni Agustin (FMIPA’19)

 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda