Kamis Manis, Rutinan KMNU guna Memuji Nabi dalam Maulid Al-barzanji
Siapa yang tak mengenal Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama' atau yang biasa disingkat KMNU ini. Organisasi wadah mahasiswa nahdliyin dalam mengembangkan dan mendigdayakan amaliyah-amaliyah Aswaja ala An-Nahdliyah. Organisasi ini bisa dibilang sebagai pesantrènnya mahasiswa NU dalam lingkup kampus. Banyak sekali ajaran-ajaran Aswaja ala An-Nahdliyah yang dikembangkan disini seperti ngaji kitab, pembacaan surat yasin setiap malam jum'at, dan membaca kitab maulid.
Kitab maulid merupakan buku syair/puisi yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad serta sekelumit kisah kelahirannya. Ada banyak buku seperti ini, bahkan ulama-ulama besar dahulu banyak pula yang menyusun kitab Maulid. Salah satu yang masyhur dan sering dibacakan di Indonesia tentu saja adalah Barzanji karya Sayyid Ja'far bin al-Barzanji dan Dayba’i atau Diba’i/Diba’ karya Imam Abdurrahman al-Dayba’i.
Dalam tradisi rutinan yang dilaksanakan oleh KMNU, lebih sering mempergunakan Maulid Albarzanji, tak terkecuali saat acara kamis manis KMNU yang dilaksanakan setiap hari kamis sore tepatnya di Beringin Universitas Lampung.
Kegiatan kamis manis ini merupakan kegiatan rutin yang tujuannya adalah untuk menyebarkan ajaran Aswaja ala An-Nahdliyah, mengemakan sholawat, serta mempelajari dan menelisik kisah-kisah Nabi Muhammad semasa hidupnya.
Dengan sholawatan dan membacakan kisah-kisah Nabi Muhammad ini harapannya akan tumbuh subur sifat-sifat terpuji dan rasa kecintaan pada nabi. Sudah sepatutnya kita sebagai umat Nabi Muhammad memberikan pujian dalam bentuk sholawat kepada Nabi sebagai ungkapan rasa syukur dijadikan umatnya nabi Muhammad sang pembawa rahmat bagi sekalian alam.
Bukan tanpa alasan wadah mahasiswa ini melaksanakan pembacaan maulid ini. Hal itu semata-mata karena mencuplik salah satu ayat Al-Qur'an yang memerintahkan manusia untuk bersholawat kepada junjungannya Nabi Muhammad. Ayat Al-Qur'an tersebut termaktub dalam QS. Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya senantiasa memberi shalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berilah shalawat atasnya dan ucapkanlah salam penghormatan (kepadanya).” [Qs. Al-Ahzab (33) ayat 56].
Dengan dasar salah satu ayat tersebutlah, KMNU akan terus komitmen dan konsisten dalam mentradisikan ajaran amaliyah ini yang telah diajarkan oleh para ulama' terdahulu. Walaupun di luaran sana banyak yang memvonis bahwa membaca maulid merupakan suatu kesesatan yang nyata, tapi hal ini tak akan menyurutkan tekad KMNU dalam mengamalkannya dan menyebarluaskannya.
Sebagaimana tertuang dalam bait indah mars KMNU yang berbunyi...
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama'
Pewaris Perjuangan Para Ulama'
Dengan Hati Teguh Menjaga Aswaja
Lestarikan Tradisi Nusantara
Oleh Hafidz Fatur Rahman - Kader KMNU