Jaga Keimanan dan Keistiqomahan, Ini Pesan Gus Yahya untuk Mahasiswa - KMNU-UNILA.Org : Menebar Dakwah Ahlussunnah Waljama'ah Annahdliyah

Selasa, 15 April 2025

Jaga Keimanan dan Keistiqomahan, Ini Pesan Gus Yahya untuk Mahasiswa

 

METRO – Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung (Unila) mendapatkan petuah berharga saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Roudlatul Qur’an pada Jumat, 14 April 2025. Gus M. Yahya Musthofa Kamal, S.Ag. Al Hafidz, selaku pengasuh pondok, menyampaikan sejumlah nasihat penting yang menjadi bekal bagi para mahasiswa dalam menjaga keimanan di tengah dinamika kampus.

Gus Yahya menekankan pentingnya melestarikan tradisi nderek (mengikuti/berkhidmat) kepada ulama. Beliau menyebut, "Mengikuti para kiai atau ulama, bahkan ibaratnya 'sendalnya para ulama,' akan membawa berkah untuk kita dan keturunan kita." Prinsip inilah yang menjadi alasan mengapa banyak gus (putra kiai) bepergian, tujuannya utama adalah bersilaturahmi dengan orang-orang saleh dan ahli ilmu.

Pentingnya Guru dan Pegangan Teguh di Lingkungan Kampus

Menanggapi lingkungan kampus yang kompleks, Gus Yahya mengingatkan bahwa kampus adalah "miniatur negara" yang berisi berbagai macam pemikiran dan pola pikir. Untuk itu, ia berpesan:

  1. Cari Guru yang Sesuai: Di tengah maraknya informasi, Gus Yahya mewanti-wanti agar mahasiswa tidak asal-asalan dalam memilih guru dan tempat menimba ilmu. Ia mengingatkan pentingnya memastikan bahwa pondok atau majelis tempat kita belajar benar-benar memiliki kiai yang keilmuan dan keimanannya teruji.

  2. Jadikan Kiai Sebagai Pembimbing: "Karena kita berada di lingkaran orang-orang saleh, maka sebisa mungkin kita harus ada pembimbing sebagai guru kita," tegasnya. Guru menjadi pegangan teguh sehingga ketika mahasiswa mendengar atau menemui kalimat yang musykil (sulit/meragukan), mereka bisa bertanya langsung kepada yang lebih tahu.

  3. Hati-hati dalam Menilai Keramat: Gus Yahya juga mengingatkan agar mahasiswa tidak hanya menilai seseorang dari kehebatannya. Beliau menjelaskan bahwa keramat adalah sesuatu yang diberikan secara langsung oleh Allah dan tidak diberikan kepada orang lain, bukan sekadar hal-hal unik. Ia juga memberi contoh untuk berhati-hati dengan fenomena spiritual tertentu, sebab "Orang yang bisa ngobrol dengan jin berarti pada dirinya terdapat jin, kecuali orang-orang yang sudah teruji keilmuan dan keimanannya."

Ilmu, Dakwah, dan Kekuatan Al-Fatihah

Gus Yahya mendorong para kader KMNU Unila untuk terus mengaji guna menambah keilmuan. Beliau juga memperluas definisi dakwah

"Di mana pun tempatnya, kita harus berdakwah. Dakwah tidak harus tabligh (menyampaikan) kepada orang lain, tetapi bisa untuk diri kita sendiri," pesannya.

Sebagai penutup, Gus Yahya memberikan kunci untuk kelancaran segala urusan di antaranya yaitu kekuatan keistiqomahan dan permohonan kemudahan, termasuk urusan kuliah agar mendapatkan dosen yang tidak killer. Dengan membacakan Al-Fatihah untuk orang-orang yang berjasa dan menjadi tumpuan harapan.

Nasihat-nasihat ini diharapkan dapat membekali kader KMNU Unila agar mampu menjaga keimanan, memilih guru yang tepat, dan menjadi mahasiswa yang berakhlak mulia di tengah tantangan lingkungan kampus.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda