Kamis, 25/07/2013 22:00
Demak, NU Online
Selama Ramadhan, Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Demak, Jawa Tengah, sebelum proses belajar-mengajar dimulai, seluruh dewan guru dan para murid diwajibkan mengikuti tadarrus Al-Qur’an secara tekstual bersama-sama.
Salah satu Dewan Guru Pembimbing yang juga Pengurus Ansor Demak, Fauzan Nugroho mengatakan, dari pihak sekolah memberikan pengertian kepada murid bahwa di antara ibadah yang diutamakan pada Bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Hal ini, kata dia, sebagai penghormatan dan tabarrukan atas pertama kali diturunkannya Al-Qur’an oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah pada malam 17 Ramadhan, yang terkenal dengan sebutan Nuzulul Qur’an. Makanya awal kegiatan di sekolah dimulai dengan belajar membaca Al-Qur’an selama 30 menit dengan target 25 kali khataman selama Ramadhan.
“Ramadhan ini masuk tetap pukul 7 pagi. Sebelum pelajaran dimulai, anak anak dan guru diwajibkan belajar baca Al-Qur’an 30 menit tiap hari masuk secara bersama sama,” kata Fauzan.
Fauzan menambahkan, setelah baca Al-Qur’an, murid murid MANU juga diwajibkan mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu guru pembimbing dari sekolah tersebut. Kitab yang dibaca antara lain Tsalasa Rosail, Arba’u Rosail, dan At-Tarbiyah. Pengampunya Ustadz Sholikin, Abdul Halim, dan Asrohim.
Masih menurut Fauzan, sebelum libur, akan diadakan pemberian bantuan ke mushola-mushola di wilayah siswa MANU. Bantuan itu adalah karpet, kipas angin, dan takjil zakat fitrah kepada warga sekitar yang dikumpulkan dari dewan guru, murid, dan pihak sekolah.
Redaktur: Abdullah Alawi
Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto
Selama Ramadhan, Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Demak, Jawa Tengah, sebelum proses belajar-mengajar dimulai, seluruh dewan guru dan para murid diwajibkan mengikuti tadarrus Al-Qur’an secara tekstual bersama-sama.
Salah satu Dewan Guru Pembimbing yang juga Pengurus Ansor Demak, Fauzan Nugroho mengatakan, dari pihak sekolah memberikan pengertian kepada murid bahwa di antara ibadah yang diutamakan pada Bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Hal ini, kata dia, sebagai penghormatan dan tabarrukan atas pertama kali diturunkannya Al-Qur’an oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah pada malam 17 Ramadhan, yang terkenal dengan sebutan Nuzulul Qur’an. Makanya awal kegiatan di sekolah dimulai dengan belajar membaca Al-Qur’an selama 30 menit dengan target 25 kali khataman selama Ramadhan.
“Ramadhan ini masuk tetap pukul 7 pagi. Sebelum pelajaran dimulai, anak anak dan guru diwajibkan belajar baca Al-Qur’an 30 menit tiap hari masuk secara bersama sama,” kata Fauzan.
Fauzan menambahkan, setelah baca Al-Qur’an, murid murid MANU juga diwajibkan mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu guru pembimbing dari sekolah tersebut. Kitab yang dibaca antara lain Tsalasa Rosail, Arba’u Rosail, dan At-Tarbiyah. Pengampunya Ustadz Sholikin, Abdul Halim, dan Asrohim.
Masih menurut Fauzan, sebelum libur, akan diadakan pemberian bantuan ke mushola-mushola di wilayah siswa MANU. Bantuan itu adalah karpet, kipas angin, dan takjil zakat fitrah kepada warga sekitar yang dikumpulkan dari dewan guru, murid, dan pihak sekolah.
Redaktur: Abdullah Alawi
Kontributor : A.Shiddiq Sugiarto