Wahabi adalah pengikut Muhammad Bin Abdul Wahab sebuah Gerakan separatis yang muncul pada masa pemerintahan Sultan Salim lll (1200 hingga 1222 hijriyah) gerakan ini berkedok memurnikan Tauhid dan menjauhkan manusia dari kemusyrikan. Muhammad Bin Abdul Wahab dan para pengikutnya menganggap bahwa selama 600 tahun umat manusia dalam kemusyrikan dan dia datang sebagai mujaddid yang memperbarui agama mereka. wahabi muncul melawan kemapanan umat Islam dalam aqidah dan syariah, karenanya gerakan ini diperjuangkan Dengan peperangan dan pertumpahan darah.
Dengan dukungan Hijjaz bagian Timur yaitu Raja Muhammad bin sa'ud Raja Abdullah pada tahun 1217 hijriyah, Muhammad Bin Abdul Wahab bersama pengikutnya menguasai Kota tha'if setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak Ada yang selamat kecuali beberapa orang saja. mereka membunuh laki-laki dan perempuan, tua, dan muda, anak-anak bahkan bayi yang masih menyusu. mereka keluarkan semua penghuni rumah rumah yang ada di tha'if bahkan yang sedang sholat di masjid juga mereka bantai, mereka rampas semua harta dan kekayaan penduduk thoif dan mereka musnahkan semua kitab yang ada hingga berserakan di jalanan.
Dari tha'if kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa Kota seperti Mekah, Madinah, Jeddah, dan kota-kota lainnya. hingga akhirnya pada tahun 1226 Hijriah Sultan Mahmud Khan II Turun tangan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali basyah untuk membendung gerakan wahabi ini. dengan kekuatan pasukannya dan kegigihan kerajaan Muhammad Ali Basyah akhirnya mereka dapat mengambil alih Kota thoif Mekah Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahabi.Namun ini tidak bertahan lama.
Sebagian kalangan tidak menyukai istilah "Wahabi" dan lebih menyukai istilah salafi salah satu alasannya penamaan dakwah yang di emban Muhammad Dengan nama wahhabiyah yang dinisbatkan kepadanya adalah penisbatan yang keliru dari sisi lughot karena ayahnya tidak menyebarkan dakwah ini.
Salafi bagi mereka adalah aswaja itu sendiri. Oleh kerana itu, mereka menyamakan istilah aswaja dengan salaf. Dalam kitab al-wajiz Fi Aqidah as-salaf Al-shalih disebutkan bahwa Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam men janjikan akan selamat di antara golongan-golongan yang ada.
Landasan mereka bertumpu pada ittiba as sunnah (mengikuti sunnah) dan menuruti apa yang dibawa oleh nabi, baik dalam masalah aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlak dan selalu menyertai jamaah kaum muslimin. menurut mereka definisi Ahli Sunnah Wal Jamaah tidak keluar dari definisi salaf.
Menurut dr. Said Ramadan al-buti mengikuti atau ittiba' salaf dengan mengadopsi serta menerapkan manhaj dan mazhab mereka di dalam memahami Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw memang merupakan kewajiban setiap muslim hal ini sesuai dengan perintah agar manusia selalu taat kepada Allah SWT dan rasul-nya sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an, Al Hasyr ayat 7 dan beberapa riwayat hadis.
Namun mereka mengklaim mazhab baru ini dengan nama salafiyah atau salafi, merupakan bentuk fanatisme (ta'ashshub) serta tidak masuk dalam kategori ittiba' (mengikuti) seperti yang diharapkan.
Dengan anjuran lain ittiba' salaf merupakan inti agama dan dasar-dasar yang ditetapkan sunnah rasul saw, sedangkan pengkleman terhadap mazhab salafi merupakan bentuk bid'ah yang tidak diredhoi Allah swt dan bentuk penghayalan (penyelewengan) terhadap sesuatu yang tidak ada dasarnya dalam sejarah (tarikh).
Dari kurun waktu pertama yang diberkahi dalam agama Islam tidak ada mazhab dalam kelompok umat Islam yang diberi nama dengan "mazhab salafi" atau "mazhab salaf".(ARH)
Dengan dukungan Hijjaz bagian Timur yaitu Raja Muhammad bin sa'ud Raja Abdullah pada tahun 1217 hijriyah, Muhammad Bin Abdul Wahab bersama pengikutnya menguasai Kota tha'if setelah sebelumnya mereka membunuh penduduknya, tidak Ada yang selamat kecuali beberapa orang saja. mereka membunuh laki-laki dan perempuan, tua, dan muda, anak-anak bahkan bayi yang masih menyusu. mereka keluarkan semua penghuni rumah rumah yang ada di tha'if bahkan yang sedang sholat di masjid juga mereka bantai, mereka rampas semua harta dan kekayaan penduduk thoif dan mereka musnahkan semua kitab yang ada hingga berserakan di jalanan.
Dari tha'if kemudian mereka memperluas kekuasaannya ke beberapa Kota seperti Mekah, Madinah, Jeddah, dan kota-kota lainnya. hingga akhirnya pada tahun 1226 Hijriah Sultan Mahmud Khan II Turun tangan memerintahkan Raja Mesir Muhammad Ali basyah untuk membendung gerakan wahabi ini. dengan kekuatan pasukannya dan kegigihan kerajaan Muhammad Ali Basyah akhirnya mereka dapat mengambil alih Kota thoif Mekah Madinah dan Jeddah dari kekuasaan golongan Wahabi.Namun ini tidak bertahan lama.
Sebagian kalangan tidak menyukai istilah "Wahabi" dan lebih menyukai istilah salafi salah satu alasannya penamaan dakwah yang di emban Muhammad Dengan nama wahhabiyah yang dinisbatkan kepadanya adalah penisbatan yang keliru dari sisi lughot karena ayahnya tidak menyebarkan dakwah ini.
Salafi bagi mereka adalah aswaja itu sendiri. Oleh kerana itu, mereka menyamakan istilah aswaja dengan salaf. Dalam kitab al-wajiz Fi Aqidah as-salaf Al-shalih disebutkan bahwa Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah suatu golongan yang telah Rasulullah sallallahu alaihi wasallam men janjikan akan selamat di antara golongan-golongan yang ada.
Landasan mereka bertumpu pada ittiba as sunnah (mengikuti sunnah) dan menuruti apa yang dibawa oleh nabi, baik dalam masalah aqidah, ibadah, petunjuk, tingkah laku, akhlak dan selalu menyertai jamaah kaum muslimin. menurut mereka definisi Ahli Sunnah Wal Jamaah tidak keluar dari definisi salaf.
Menurut dr. Said Ramadan al-buti mengikuti atau ittiba' salaf dengan mengadopsi serta menerapkan manhaj dan mazhab mereka di dalam memahami Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw memang merupakan kewajiban setiap muslim hal ini sesuai dengan perintah agar manusia selalu taat kepada Allah SWT dan rasul-nya sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an, Al Hasyr ayat 7 dan beberapa riwayat hadis.
Namun mereka mengklaim mazhab baru ini dengan nama salafiyah atau salafi, merupakan bentuk fanatisme (ta'ashshub) serta tidak masuk dalam kategori ittiba' (mengikuti) seperti yang diharapkan.
Dengan anjuran lain ittiba' salaf merupakan inti agama dan dasar-dasar yang ditetapkan sunnah rasul saw, sedangkan pengkleman terhadap mazhab salafi merupakan bentuk bid'ah yang tidak diredhoi Allah swt dan bentuk penghayalan (penyelewengan) terhadap sesuatu yang tidak ada dasarnya dalam sejarah (tarikh).
Dari kurun waktu pertama yang diberkahi dalam agama Islam tidak ada mazhab dalam kelompok umat Islam yang diberi nama dengan "mazhab salafi" atau "mazhab salaf".(ARH)